Latest News

Ini Cerita Mistis Dibalik Batu Akik


Batu Akik - Dapat dikatakan bisnis batu akik sedang trend dimasyarakat kita. Banyak warga yang banting setir pekerjaan berharap dapat menikmati moncernya bisnis yang dikenal dengan gamestone ini. Konon, ada batu akik yang dihuni khodam, makhluk astral yang berdiam di batu tersebut.

Pengalaman bersentuhan dengan makhluk kasat mata dirasakan pengrajin akik bernama Ferdy Anwar (37). Pria asal Dusun Wates Klampis, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang itu, menggeluti bisnis akik semenjak dua bulan lalu.

"Awalnya coba-coba, tapi rupanya hasilnya lumayan serta sekarang digeluti serius. Memang banyak yang pesan ke saya untuk pengasahan batu akik," kata Ferdy saat sebagaimana di kutip Okezone.

Ferdy mengaku sering bersentuhan dengan hal gaib semenjak menekuni bisnis tersebut. Meskipun, selama ini pria satu anak tersebut tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistis.

Ia mengisahkan, sekira satu bulan lalu mendapat pesanan dari seorang pelanggan untuk mengasah batu zamrud. Semula, Ferdy menganggap batu tersebut seperti batu akik lainnya. Tanpa rasa curiga, ia pun langsung mengolah batu itu.


"Saat saya kerjakan tidak ada apa-apa, tapi malam harinya seperti ada orang berbadan besar mendatangi saya. Waktu itu saya sedang berada di kamar tidur, tapi belum tidur. Kadang-kadang seperti ada orang yang memegang kaki saya," terang Ferdy.


Soal yang sama juga dirasakan oleh istrinya, Dwi Apritiana. Ibu rumah tangga berumur 27 tahun itu mengaku pernah ditampar oleh makhluk gaib yang diduga penghuni batu akik yang sedang dikerjakan oleh suaminya.

"Istri saya pernah didatangi oleh orang berbadan besar serta ditampar sebanyak tiga kali kemudian hilang. Saat itu malam hari. Saya sedang mengerjakan batu zamrud milik pelanggan," paparnya.

Belum lama ini Ferdy juga mengalami hal serupa. Semula seorang pelanggan datang membawa bongkahan batu King Obi berwarna campuran merah serta kuning untuk diolah menjadi mata akik.

Suasana mistis langsung dirasakan begitu Ferdy memegang batu tersebut. Tiba-tiba saja, di rumahnya tercium bau kayu cendana.




Awalnya ia tidak menaruh curiga dengan kemunculan bau tersebut. Namun, pada hari berikutnya saat mengolah batu itu, aroma kayu cendana muncul lagi.

"Aku memang sering mengerjakan pesanan di malam hari. Tiba-tiba ada aroma harum seperti bau kayu cendana. Saya juga melihat seperti ada orang lewat di depan saya," katanya.

Namun menjadi pengrajin batu akik sering mengalami hal mistis, ia mengaku tak akan meninggalkan bisnis tersebut. Alasannya, dia merasa tak mengganggu "penunggu" batu. Sebagai bentuk etika, dia lebih dulu permisi sebelum mengolah batu.

"Kini setiap kali garap batu ya saya permisi lah kepada penunggu. Meski hanya lisan ini saya ibaratkan minta izin sebagai bentuk etikanya," katanya.

Sementara itu, dia mengaku tidak menarik biaya mahal dari pecinta akik yang menggunakan jasanya. Untuk sekali pengerjaan batu akik dihargai Rp20 ribu sedangkan pemotongan dibayar Rp10 ribu per potong.

Moncernya bisnis batu akik ini, menjadikan perekonomian keluarganya berubah. Ferdy hanya bermodalkan modifikasi pompa air milik mertuanya untuk menjalankan bisnis tersebut.

"Hasilnya lumayan lah. Cukup untuk menambah perekonomian keluarga," ujar pria yang sebelumnya sebagai tukang servis handphone tersebut.


BACA JUGA :